ILMU
KELAUTAN UNIVERSITAS BENGKULU
IKLIN
E1I017013
E1I017013
Dr. Yar Johan, S.Pi.,
M.Si
EKOLOGI LAUT TROPIS
Kuis I
1. Pengertian Ekologi Laut Tropis
2. Apa Itu Wilayah Pesisir ?
Kuis II
1. Apa yang dimaksud
dengan wilayah pesisir ?
2. Bagaimana cara membaca
garis lintang 110° 10’ 10.5’’ BT dan 8°30’ 20,5’’ LS?
Kuis III
1.Sebutkan macam-macam adaptasi pada
biota yang ada di laut tropis dan berikan contohnya Masing-masing.
2. Apa nama laut terdalam di dunia?
Dan dimana letaknya?
kuis IV
1.Jelaskan apa yang
dimaksud perlindungan pada biota laut tropis !
2. Sebutkan tempat yang cocok untuk pemanfaatan ekologi laut tropis pada gambar di bawah ini !
2. Sebutkan tempat yang cocok untuk pemanfaatan ekologi laut tropis pada gambar di bawah ini !

KUIS V
1. Pada ekologi laut
tropis ada 6 tipe ekosistem perairan. Jelaskan !
2. Sumber penyebab penurunan kemampuan ekosistem perairan diantaranya adalah ada unsur beban masukan. Unsur beban masukan apa saja dan apa itu pencemaran !
2. Sumber penyebab penurunan kemampuan ekosistem perairan diantaranya adalah ada unsur beban masukan. Unsur beban masukan apa saja dan apa itu pencemaran !
Jawaban
:
Kuis I
1. Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya.
Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang
Ekosistem air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari,
dan terumbu karang, dan padang lamun. Berikut penjelasan tentang ekologi laut.
Maka dapat disimpulkan bahwa ekologi laut tropis merupakan hubungan antara
makhluk hidup untuk mempertahankan kehidupannya dengan benda tak hidup
(abiotik) di lingkungan bahari atau lingkungan laut tropis yakni lingkungan
perairan laut yang terdapat pada garis lintang 23,50 LS –
23,50 LU.
https://febrian08.wordpress.com/2010/04/15/resume-ekologi-laut-tropis/
2. Wilayah
pesisir diartikan sebagai wilayah dimana daratan berbatasan dengan lautan yaitu
batas kearah daratan meliputi wilayah-wilayah yang tergenang air maupun yang
tidak tergenang air yang masih terpengaruh oleh proses laut seperti pasang
surut, angin laut, dan intrusi garam. Sementara batas kearah lautan adalah
daerah yang terpengaruhi oleh proses-proses alami di daratan seperti
sendimentasi dan mengalirnya air tawar kelaut serta daerah-daerah laut yang
dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan.
Kuis II
1. merupakan daerah
pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik
kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti
pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut
meliputi bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang
terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang
disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan dan
pencemaran
2.- 110 Derajat 10 menit
10,5 detik bujur timur
- 8
derajat 30 menit 20,5detik lintang selatan
Kuis III
1. A.Adaptasi Morfologi
Yang dimaksud
dengan adaptasi morfologi adalah cara makhluk hidup menyesuaikan bentuk tubuh
terhadap lingkungannya, dengan tujuan untuk bertahan hidup. Atau dapat juga
diartikan sebagai cara penyesuaian bentuk tubuh dan alat-alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya. Adaptasi jenis ini cukup mudah untuk diamati karena
terjadi hanya pada bagian luar tubuh makhluk hidup saja.
Bentuk spesies non ikan seperti
moluska dan sebangsanya akan adaptif untuk memakan mikroorganisme yang ada.
Mereka sulit bersaing dengan ikan yang ganas. Untuk senjata mempertahankan
diri, mereka biasanya mampu berkamuflase dengan kondisi sekitar.Satu persamaan
dari mereka adalah, evolusi morfologis mengubah bentuk mereka menjadi kecil.
Jarang ada organisme yang berdimensi panjang lebih dari 25 cm. Contoh dari
hewan-hewan laut yang mampu hidup pada zona ini adalah Phronima, Cumi-cumi,
Amoeba, Comb Jelly, Cope pod, dan ikan Hatchet.
a.Warna
mumnya biota laut dalam bertubuh transparan karena tubuhnya tidak mengandung pigmen. Ikan-ikan mesopelagik khusunya cenderung berwarna abu-abu keperakan atau hitam kelam. Tidak terdapat kontras warna seperti pada ikan-ikan epipelagik. Organisme yang hidup pada zona abisal dan batial sering tidak berwarna atau berwarna putih kotor, dan tampaknya tidak berpigmen ( khususnya hewan – hewan bentik
B.Mata
Mata yang besar. Mata yang besar akan memberikan kemampuan maksimum untuk mendeteksi cahaya di dalam laut dalam yang intensitas cahaya nya sangat rendah dan mungkin diperlukan pula untuk dapat mendeteksi cahaya berintensitas rendah yang dihasilkan oleh organ – organ penghasil cahaya.
C.mulut
Ikan laut dalam relatif memiliki ukuran mulut yang besar. Dalam mulutnya terdapat gigi yang tajam dan melengkung ke arah tenggorokan, ini menjamin bahwa apa yang tertangkap tidak akan keluar lagi dari mulut. Mulut dihubungkan dengan tengkorak oleh suatu engsel yang memungkinkan ikan membuka sangat lebar daripada tubuhnya, sehingga memungkinkan untuk menelan mangsa yang lebih besar daripada tubuhnya.
Contoh biota adaptasi morfologi nya adalah ikan Viper (Chauliodus macouni). Ikan Viper (ditemukan di 80-1600 meter – sekitar satu mil di bawah permukaan laut) adalah beberapa ikan yang tampak paling jahat di kedalaman. Mereka juga memiliki mata yang besar, kemungkinan untuk mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin karena cahaya sedikit atau tidak sama.
B.Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi
adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan
adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.
Di ekosistem laut dalam dapat dikatakan tidak terdapat produser karena tidak
adanya sinar matahari yang menyebabkan tidak adanya proses fotosintesis pada
ekosistem tersebut, sehingga biota laut dalam melakukan adaptasi fisiologi.
Bentuk adaptasi fisiologi biota laut dalam adalah adalah organisme laut dalam
mempunyai kapasitas untuk mengolah energi yang jauh lebih efektif dari makhluk
hidup di darat dan zona laut atas. Mereka bisa mendaur energinya sendiri dan
menentukan seberapa banyak energi yang akan terpakai dengan stok makanan yang
didapat.
Contoh biotanya adalah ikan salmon dan sidat.
Contoh biotanya adalah ikan salmon dan sidat.
C.Adaptasi Tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian
mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya. Beberapa
organisme yang mengalami siklus reproduksi, akan mempunyai perilaku yang unik
untuk menarik pasangannya di tengah kegelapan. Mereka akan memendarkan cahaya
yang tampak kontras dengan kondisi sekitar yang serba gelap. Dalam ekosistem
dasar laut sebisa mungkin mereka dapat memperoleh sumber energi atau makanan
agar dapat bertahan hidup, oleh karena itu beberapa ikan yang hidup di
ekosistem ini dilengkapi keahlian khusus agar dapat memperbesar kemungkinan
mendapatkan mangsa.
Contoh biota nya seperti Ikan Fang
Tooth yang memiliki tingkat agresifitas yang tinggi sehingga ketika ada mangsa
yang lewat didepannya ia langsung dapat dengan cepat memakannya.
2.Palung Mariana atau Palung
Marianas adalah palung yang paling dalam yang diketahui,
dan lokasi terdalamnya berada di kerak bumi. Palung ini terletak di dasar
barat laut Samudra Pasifik, sebelah timur Kepulauan Mariana di 11°
21' Lintang Utara dan 142° 12' Bujur Timur, dekat juga dengan
negara Jepang. Palung ini merupakan batasan di mana dua lempeng
tektonik bertemu, ,zona subduksi di mana lempeng disubduksi di
bawah Lempeng Philipina. Kedalaman dari palung ini jauh di bawah permukaan
laut, lebih jauh dari ketinggian Gunung Everst di atas permukaan laut.Palung
ini memiliki kedalaman maksimum 10.911 meter (35.798 kaki) di bawah
permukaan laut. Kalau dihitung menurut garis lintang dan garis bujur Bumi,
palung ini berada 6.366,4 km dari pusat Bumi. Samudra arktik, di sisi
lain, dengan kedalaman 4 km, memiliki jarak dasar laut dengan pusat bumi
sebesar ~6.352,8 km, 13,6 km lebih dekat.Pertama kali diteliti
pada 1951 oleh kapal Angkatan laut Britania, Challenger II,
yang memberikan nama titik terdalam dari palung tersebut kedalaman challenger.
Menggunakan gema suara.
http://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-adaptasi-morfologi-dan-contohnya.html
http://belajarbiologionlinemudah.blogspot.co.id/2015/04/caraadaptasiorganismeekosistemlautdalam.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Palung_Marian
Kuis IV
1. Perlindungan pada
biota laut tropis merupakan upaya menjaga dan melindungi struktur komponen
ekosistem terhadap berbagai unsur beban masukan yang potensial mengganggu dan
atau merusak proses fungsi ekosistem dalam menjamin keseimbangan serta
kemampuan pembentukan biomasa dan juga merupakan upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
2. A : Hutan konservasi
B : Industri
agro
C :
Persawahan
D :
Pemukiman
E : Kawasan
pelabuhan dan industri ramah lingkungan
F : Tambak
G : Mangrove
H : Perikanan
tangkap
I : Pulau
Wisata
Kuis V
1. - Ekosistem Estuari
1. - Ekosistem Estuari
Ekosistem
estuari adalah ekosistem perairan semi-tertutup yang memiliki badan air dengan
hubungan terbuka antara perairan laut dan air tawar yang dibawa oleh sungai.
Percampuran ini terjadi paling tidak setengah waktu dari setahun. Pada wilayah
tersebut terjadi percampuran antara masa air laut dengan air tawar dari daratan,
sehingga air menjadi payau (brackish).
Wilayah ini meliputi muara sungai dan
delta-delta besar, hutan mangrove dekat estuari dan hamparan lumpur dan pasir
yang luas. Wilayah ini juga dapat dikatakan sebagai wilayah yang sangat
dinamis. Karena selalu terjadi proses dan perubahan baik lingkungan fisik
maupun biologis. Sehingga estuari memiliki sifat yang unik akibat adanya
percampuran antara massa air laut dan tawar membuat tingkat salinitas yang
dimiliki dapat berubah-ubah atau memiliki fluktuasi tersendiri. Berubahnya
salinitas estuari dapat dipengaruhi oleh adanya pasang surut air dan musim.
Selama musim kemarau, volume air sungai yang masuk berkurang, sehingga air laut
dapat masuk sampai ke daerah yang lebih tinggi atau hulu dan menyebabkan salinitas
yang dimiliki wilayah estuari meningkat. Sebaliknya yang terjadi apabila pada
musim penghujan air tawar yang masuk dari hulu ke wilayah estuari meningkat
sehingga salinitas yang dimiliki rendah(Barus, 2002).
Adanya
aliran air tawar yang terjadi terus menerus dari hulu sungai dan adanya proses
gerakan air akibat arus pasang surut yang mengangkut mineral-mineral, bahan
organik dan sedimen merupakan bahan dasar yang dapat menunjang produktifitas
perairan di wilayah estuari yang melebihi produktifitas laut lepas dan perairan
air tawar. Oleh karena itu, lingkungan wilayah estuari menjadi paling
produktif.
- Ekosistem
Perairan Pesisir
Ekosistem perairan
pesisir merupakan suatu himpunan integral dari komponen hayati (organisme
hidup) dan nir-hayati (fisik), mutlak dibutuhkan oleh manusia untuk hidup dan
untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia. Karakteristik dari ekosistem
pesisir adalah mempunyai beberapa jumlah ekosistem yang berada di daerah
pesisir. Contoh ekosistem lain yang ikut kedalam wilayah ekosistem pesisir
adalah ekosistem mangrove, ekosistem lamun ( seagrass ), dan
ekosistem terumbu karang. (Aci, 2012).
- Ekosistem
Perairan Mangrove
Ekosistem
perairan mangrove merupakan suatu hutan yang sering digunakan untuk
mengatasi abrasi pantai.
Ciri dari hutan mangrove yakni berada pada daerah yang mempunyai air payau atau
air tawar. Ciri lainnya adalah terdiri dari semak dan pohon yang tingginya
dapat mencapai 30 meter. Selain itu, dalam suatu area hutan mangrove biasanya
mempunyai 20 sampai 40 species mangrove yang berbeda.
- Ekosistem Terumbu Karang
Banyaknya keragaman
terumbu karang menjadi habitat yang baik bagi berbagai macam biota laut. Selain
itu, terumbu karang juga bermanfaat sebagai pemecah gelombang alami sehingga
dapat mengurangi terjadinya erosi pantai.Ciri dari ekosistem terumbu
karang adalah adanya proses fotosintesis sehingga membutuhkan cahaya matahari
yang cukup, berada pada perairan dangkal dengan kedalam 50 meter, batas
salinitas habitatnya sekitar 30 sampai 35 ppt.
- Ekosistem Padang Lamun
Padang lamun atau sea
grass beds dapat dijumpai pada perairan dangkal atau eustaria jika
sinar matahari cukup banyak. Karakteristik dari sea grass beds adalah
mempunyai habitat di perairan laut dangkal yang bersuhu subtropis atau tropis,
memiliki pertumbuhan yang cepat yakni antara 1.300 sampai 3.000 gram berat
kering per meter persegi per tahun. Binatang yang hidup di padang lamun juga
mempunyai ciri tersendiri, antara lain habitatnya di daun lamun, mencari makan
di akar kanopi daun, beraktivitas di bawah kanopi daun dan berlindung di padang
lamun.
- Ekosistem Laut Bebas
Merupakan ekosistem yang
terdapat di perairan laur, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem
pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.Memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. Memiliki salinitas
tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
2. NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
3. Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
2. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Contoh unsur beban masukan :
- Bahan buangan organik
2. NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
3. Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
2. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Contoh unsur beban masukan :
- Bahan buangan organik
Bahan
buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, oleh karena itu bahan ini seharusnya tidak
dibuang ke lingkungan, karena akan dapat menaikkan populasi mikroorganisme di
dalam air.
- Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik pada umumnya
berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan
maka akan terjadi peningkatan ion logam di dalam air, seperti unsur logam
Timbal (Pb),Arsen (As), Kadmium (Cd), Air Raksa (Hg), Kroom (Cr), Nikel (Ni),
Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) yang banyak digunakan oleh industri elektronik,
elektroplating dan industri kimia serta fenol, formaldehid pada industri lem
dan kayu lapis.
- Bahan olahan makanan
Air lingkungan yang mengandung bahan
buangan olahan bahan makanan akan mengandung banyak mikroorganisme, termasuk
pula di dalamnya bakteri pathogen, pembuangan limbah yang berasal dari industri
pengolahan bahan makanan perlu mendapat perhatian agar bakteri pathogen yang
berbahaya bagi manusia tidak berkembang biak di dalam lingkungan.
- Bahan cairan berminyak
Lapisan minyak di permukaan air akan
mengganggu kehidupan mikroorganisme di dalam air hal ini disebabkan oleh
lapisan minyak di permukaan air akan menghalangi proses difusi oksigen dari
udara ke air, menghalangi masuknya sinar matahari sehingga fotosintesis oleh
tanaman tidak dapat berlangsung dan di dalam lapisan minyak terdapat zat-zat
yang beracun seperti benzen dan toluene.
Sumber :
http://biologinatural.blogspot.co.id/2013/12/ekosistem-estuari.html
http://hermankaendafpik.blogspot.co.id/2013/01/ekosistem-pesisir.html
https://ilmugeografi.com/biogeografi/ekosistem-pesisir
http://www.indonesian-pu
Komentar
Posting Komentar